Ini awalnya coba-coba aja, karena kejadian ikan nila di kolam banyak yang mati gara-gara terkena air hujan. Maklum kolam ikan ku lokasinya tidak memenuhi syarat, karena kolam ikan akan kemasukan air hujan dari talang rumah dengan jumlah yang banyak.
Selain itu ikan nila generasi awal saat di pelihara beratnya rata-rata 300-450g/ ekor umur 7 bulan, jumlah tebar 350 ekor dengan luas kolam15m². Ikan tersebut gak di jual tetap di pelihara sampai pada musim penghujan seperti saat ini ikan berkembang biak dengan jumlah anakan yang sangat banyak. Anakan dibiarkan disitu setelah umur 2 bulan jumlah anakan sempat ku hitung sampek 1700 ekor ukuran rata-rata 3-5 cm.
Ikan tetap dipelihara disitu, setelah sebulan kemudian, ikan menunjukan tanda-tanda yang aneh, semua ikan setiap pagi dan sore gak mau makan dan cuma mengkap-mengkap mencari oksigen saja, cuma mau makan jam 10 siang. Ini disebabkan sudah terlalu padat dan daya dukung lingkungannya sudah gak mendukung. Akhirnya 3hari berikutnya kolam ku ganti air dan sekitar 600 ekor anakannya ku pindah ke kolam lain yang lebih kecil. Akhirnya ikan udah mau makan, tapi 5 hari berikutnya sudah kayak gitu lagi. Gimana lagi udah gak ada tempat, jadi tetap aja dipelihara di situ, padahal air baru di ganti, sebelum-sebelumnya 3 bulan baru ganti air.
Beberapa hari kemudian malamnya sempat hujan gerimis cuma sebentar, eh paginya ada beberapa anakan ikan nila yang mati, dan semua mengkap-mengkap, anehnya kok gak ada ikan yang besar yang naik pikirku dan bau airnya menyegat. Akhirnya langsung ku ganti air. Saat menyurutkan air baru tampak kalau yang besar udah pada mati. Dari ikan besar 350 ekor yang hampir tidak pernah ada yang mati sebelumnya, sekarang malah yang hidup tinggal 20 ekor saja, anakannya yang mati malah gak nyampek 50 ekor. Saat itu juga yang besar ku jadikan ikan asin :'(
Besoknya langsung ku belikan pompa celup 3000l/h untuk ku jadikan filter dari talang air kotak dan ku sekat untuk di jadikan tempat aquaponik dengan media batu kerikil. Pada sepanjang sisi samping kuberi lubang 5mm untuk memancarkan air kembali ke kolam, seperti air hujan. Pada bagian ujung talang kuberi 2 lubang dari pvc 1,5" agar air tidak sampek meluap.
Setelah dibuatkan semacam itu dan kunyalakan tiap pagi dan sore nafsu makan kembali baik, tapi itu tidak berlangsung lama. Sekitar 1minggu udah kayak gitu lagi, setiap pagi dan sore naik kepermukaan, ikan gak mau makan, pompa ku nyalakan dan semua ikan ngumpul di arah pancaran air. Untuk nambah blower kayaknya gak mungkin karena harganya mahal. Ikan ku pelihara semacam itu berlangsung 3 minggu. Sampai suatu saat malam hari turun hujan lebat, dan paginya anakan ikan nila banyak yang mati hampir 400 ekor dan yang dewasa 4 ekor. Akhirnya aku coba tanya Mbah Google cara meningkatkan DO di kolam, akhirnya ketemu yang namanya Venturi.
Lalu dari sumber yang saya baca venturi menggunakan prinsip Bernoulli yang diterapkan pada pipa venturi, yaitu ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama. Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil, maka laju fluida bertambah (dari persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil jika laju aliran fluida lebih besar. Karena jumlah cairan yang masuk dan keluar sama jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Tekanan pada leher venturi yang rendah dari tekanan lingkungan ini menjadi kunci teknologi ini di mana udara dapat masuk ke dalam venturi melalui lubang pada leher venturi.
Prinsipnya untuk membuat Venturi ini diameter pintu masuk tabung akan mengecil ke diameter yang lebih kecil pada bagian tengahnya dan akhirnya kembali dengan diameter aslinya. Berdasarkan pengalaman ku pada diameter keluaran jika diperbesar sedikit dari pintu masuknya air jumlah udah yang bisa dihisap lebih banyak.
Secara simplenya anda bisa membuat dari bahan selang diameter 2/3" dan selang aerator. Cara membuatnya selang 2/3" atau selang yang biasa dipakai dirumah buatlah lubang sebesar selang aerator. Potong selang aerator secara miring masukkan selang aerator pada sisi yang miring menghadap ke arah keluaran pipa venturi, panjang selang aerator secukupnya, hanya untuk masuknya aliran udara.
Untuk instalai yang ku buat, air dari pompa ku bagi menjadi dua satu masuk ke filter, yang lainnya ku beri pipa venturi yang langsung menembak ke tengah kolam. Perlu diingat kekuatan dorongan dari pompa sangat mempengaruhi hasil gelembung udara dan semakin jauh udara yang dihisap untuk memasuki pipa venturi maka semakin sedikit gelembung yang dihasilkan. Setelah dibuatkan semacam itu nafsu makan ikan kembali normal, bisa jarang ganti air meskipun kepadatan masih cukup tinggi. Pompa hanya kunyalakan setiap pagi dan sore menjelang petang.
Mungkin itu saja yang bisa saya bagi saat ini, harap maklum jika banyak kekurangan karena ku buat tulisan ini dari smartphone dan semoga bermanfaat.